1. Pentingnya
Disiplin
Pentingnya disiplin belajar bekerja,
dan berpartisipasi adalah sebagai berikut :
a) Menghargai
usaha secara aktif dan produktif
b) Suasana
yang menyenangkan
c) Konsep
disiplin dapat diterima semua pihak
d) Adanya
hormat menghormati semua pihak
e) Meningkatkan
prestasi belajar berkarya dan berpartisipasi
f) Saling
menghormati antar semua pihak
g) Menciptakan
kreatifitas dan produktifitas yang tinggi
2. Kekuatan
Disiplin
Kemauan
dan kerja keras kita diperoleh dari disiplin, akan melahirkan mental yang kuat
dan tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan yang sulit. Kekuatan-kekuatan
disiplin antara lain :
a) Menolong
kita untuk mengontrol mental
b) Menguasai
keadaan penghidupan
c) Mengatasi
kegagalan, kemelaratan dan nesib buruk
d) Membentuk
pola pikir logis
e) Mengamankan
dari perasaan takut
f) Mengontrol
batin dan mengarahkan pada tujuan
g) Mengembangkan
kebiasaan melalui rencana dan tujuan
h) Menentukan
keberhasilan ddalam hal memipin
Disiplin juga merupakan suatu
karakter yang bersifat perseorangan sebagai milik pribadi yang datang dari
dalam diri sendiri dan lahir melalui latihan kekuatan dan kemauan.
Disiplin berfuungsi sebagai kontrol terhadap :
a) Kekuasaan
kemauan
b) Kekuasaan
emosi, yaitu kontrol terhadap emosi positif dan merangsang emosi positif
c) Kkekusaan
akal budi
d) Kekuasaan
imajinasi
e) Kekuasaan
suara batin
f) Kekuasaan
ingatan
a. Inovatif
Seseorang
wirausahawan yang selalu ingin berhasil dalam menjalankan perusahaanya harus
selalu bisa menciptakan inovasi-inovasi yang baru. Seorang wirausahawan yang
kreatif dan inovatif akan mampu
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi bisnis pada jaman sekarang.
Seorang wirausahawan yang inovatif akan selalu menciptakan produk-produk yang
baru untuk kemajuan usahanya.
Ada
beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif
produk dan pelayananya, adalah sebagai berikutn :
1. Berorientasi
kepada tindakan untuk berinovatif
2. Buatlah
produk dengan penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat dipahami
serta dikerjakan
3. Mulailah
membuat produk dengan inovatif yang terkecil
4. Menentukn
tujuan dalam berinovatif
5. Menjalankan
uji coba dan merevisinya
6. Mulailah
belajar berinovasi dari pengalaman
7. Mengikuti
jadwal yang telah ditentukan didalam berinovatif
8. Menghargai
karyawan yang memiliki gagasan yang inovatif
9. Memiliki
keyakinan kerja dengan penuh inovatif dan risiko
Tahap inovattif dapat dikelompokkan ke menjadi 2 (Dua) fase, yaitu
:
1) Fase
penciptaan inovatif, yaitu pennciptaan inovatif dalam kreasi gagasan dan
pemecahan masalah bagi produk atau solusi produk
2) Adopsi
inovatif, yaitu adopsi inovatif adalah akuisisi atau implementasi inovatif
b. Kreatifitas
Menurut
Wollfolk (1984), kreatifitas adalah kemampuan individu untuk
menghasilkan suatu (hasil) yang baru atau pemecahan masalah secara umum.
Pengertian kretuifitas adalah : kemampuan untuk menghasilkan kombinasi baru
atau produk baru.
Kreatifitas
adlah kemampusn seseorang untuk melahirkan sesuatu yang beru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata yang relatif
berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Seorang
wirausaha yang kreatif selalu mencari bahan –bahan informasi bisnis melalui
televisi, surat kabar, majalah, percakapan dengan orang lain. Menngapa seorang
wirausah perlu melakukan suatu Kretivitas?
1) Keberhasilan
dalam suatu persaingan bisa diperoleh dengan mengembangkan daya kreatif
2) Krestivitas
adalah sumber yang berharga dan harus dipelihara dan jangan disia-siakan
3) Tantangan-tantangan
yang baru selalu muncul dan harus dihadapi dengan kreativitas yang baru
4) Kreativitas
dalah gagasan yang tidak diramalkan datang dan perginya serta memiliki keunikan
yang tinggi
Hal-hal yang dapat mengembangkan krreatifitas menurut Kao adalah
:
1) Menciptakan
setruktur organisasi terbuka dan desentralisasi
2) Mendukung
budaya yang emmberi kesempatan atas percobaan
3) Mendorong
sikap eksperimental
4) Memberikan
hal-hal yang berhasil
5) Hindari
hal-hal yang mematikan ide baru
6) Menekankan
pad peran dari pemegang atau juara.
c. Mandiri
dan Realistis
Kunci
keberhasilan wirausaha terletak pada sikap mandiri dan ide-idenya yang
relistis. Seorang wirausaha harus selalu percaya pada dirinya sendiri, selalu
percaya pada ide dan kemampuanya sendiri dan tidak bisa dipengaruhi oleh
pendapat orang lain. Seorang wirausaha yang ingin beerhasil dalam menjalankan
usahanya selalu didasarkan pada hal-hal sebagai berikut :
1) Meenjalankan
Usahanya berdasakan :
a) Bakat
yang dimilikinya
b) Kemampuan
yang dimilikinya
c) Penuh
keyakinan dan sungguh0-sungguh kerja
2) Tidak
dipengaruhi oleh pekerjaan orang lain, ciri-ciri manusia mandiri adalah :
a) Memilki
potensi untuk berprestasi
b) Mampu
menolong dirinya di dalam mengatasi permasalah hidupnya
c) Mampu
mengatasi kemiskinan baik lahir maupun batin
Ciri-ciri manusia mandiri adalah :
manusia yang menjalankan atau mempunyai sifat : bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, kemerdekaan batin, keutamaan , kasih sayang terhadap sesama manusia,
keadilan realistis.
Realistis berarti
kenyataan, berfikir secara realistis berarti berfikir yang sesuai dengan akal
sehat, seorang wirausaha yang relistis dapat mengembangkan seseorang menuju
kesuksesan.
Orang tersebut
mempunyai pemikiran yang lebih maju baik untuk memecahkan suatu masalah
berusaha lebih baik. Selalu berusaha introspeksi diri untuk menutupi kekurangan
sehingga menimbulkan sikap optimis dan kemandirian. Pola pikir yang realistis
memiliki sifat-sifat : toleransi, fleksibel, kretif dan mampu berhubungan
dengan lingkungan masyarakat.
Dengan sifat-sifat
tersebut seorang wirausaha yang relistis dapat dengan mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan kebutuhan sehingga bisa menimbulkan inisiatif dan
kreatifitas. Kekuatan seorang wirausahawan berasal dari tindakanya sendiri dan
ide-ide yang realistis dan bukan dari tindakan orang lain. Dengan adanya sikap
yang mandiri dan realistis berarti wirausaha itu dapat :
1) Menetralkan
kegiatan usahanya atas kemmpuan sendiri
2) Mengetahui
kesempatan keecakapan dan kemampuan sendiri
3) Mengetahui
dan menyadari kekurangan dirinya
4) Memanfaatkan
modal dan kekuatan secara mandiri